Surat Yang Berharga-Cerita Yang Indah
Kepada Mr.A
Aku sudah berjanji untuk membuatkanmu
puisi. Jangan marah, karna puisi itu pun belum aku selesaikan, tepatnya belum
aku mulai. Maklum saja ya, aku susah merancang puisi. Karena bagiku puisi bukan
untuk dirancang tapi dibiarkan saja mengalir sendiri di saat aku tidak
memikirkannya. Atau mungkin aku harus mulai belajar untuk merancangnya, khusus
untukmu haaha.
Baiklah aku akan mulai bercerita. Kau
paham kan kenapa aku lebih suka mendengar ceritamu dibanding menceritakan kisah
hidupku yang agak konyol? Yah aku sudah katakan, aku pemalu. Sifat ini sudah
ada sejak aku kecil, dan sampai sekarang masih kebawa. Mungkin tidak terlalu
kelihatan, Cuma efeknya aku susah berkata-kata di depan orang. Lebih baik aku
menulis daripada berkata-kata, oleh sebab itu aku memutuskan untuk menulis
surat ini padamu. Dan aku tidak mau membuatmu kecewa karena setiap kita
memasuki sebuah percakapan, yang paling aktif adalah dirimu dan aku hanya
sebagai penikmat cerita.
Aku terlahir dari keluarga sederhana.
Dengan 5 bersaudara yang sekarang jadi 4, yah adikku sudah pulang duluan ke
surga. Mamak seorang guru, itu kamu pasti tau. Dan Bapak seorang pemotong kayu,
tapi sekarang menjadi tukang kebun. Kakak yang pertama namanya Dewi menikah
dengan seorang TNI, yang nomor dua abangku namany Albert, dialah yang pernah
aku ceritakan padamu, abang yang mengalami tuna rungu sejak kecil dan sekarang
melayani di gereja. Donal abangku nomor tiga, ini yang kamu bilang orang yang
sepertinya pernah kamu lihat, yah bisa saja kalian pernah ketemu di suatu
daerah atau kemungkinan kalian pernah hidup di Zaman yang sama hahha... maaf
becanda. Dan aku anak yang keempat, anak yang paling bandel.
Aku anak yang paling berbeda di
antara kami semua. Kata Mamak, cuma aku yang lahir tanpa dilihat sama Bapak.
Mungkin gara-gara itu aku jadi berkulit hitam, hhahhaa apa hubungannya?. Aku
suka membaca. Dari kecil aku senang membaca, sampai-sampai aku mencuri buku di
sekolah. Rumah kami hanya berjarak beberapa meter dari sekolah jadi aku bisa
keluar masuk sekolah dengan bebas, apalagi sekolah kami pintunya tidak pernah
dikunci, makanya aku bisa bebas mengambil buku dengan seenaknya dari sekolah
dan menumpuknya di rumah. Ah, andai aku belajar agama dari kecil takkan mungkin
aku mencuri buku dari sekolah hehehhe. Dari
dulu aku dilarang membaca karena kalo sudah membaca aku lupa tugas
rumah, karena buku aku lupa cuci piring, karena buku sop kulit jadi tak
berkuah, alias gosong hhehhe. Makanya aku sering dimarahi kalau dilihat sudah
pegang buku. Tapi sekarang, sudah mulai berkurang. Minat bacanya jadi menurun
hehhe.
Keluarga kami bukanlah keluarga yang
harmonis. Sejak kecil, pertengkaran orang tua adalah hal yang biasa bagi kami.
Kata mamak, Bapak bukanlah jodohnya. Katanya Mamak kena ilmu peletnya Bapak.
Hal yang lucu bagiku. Tapi orang-orang juga akan bingung jika melihat mereka
berdua, Mamak yang tamatan pendidikan guru bisa menikah dengan Bapak yang
tamatan SD. Tapi namanya cinta, kata orang bisa membutakan orang-orang yang
mengalaminya.
Kami hidup di tengah-tengah
masyarakat muslim. Sejak aku lahir sampai umur 14 tahun kami hidup di sana. Aku
hidup tanpa mengenal Tuhan Yesus. Wajar saja, karena kami ke gereja hanya dua
kali setahun, pas natal dan tahun baru. Memang jarak rumah ke Gereja tidak
terlalu jauh sekitar satu jam pake kendaraan umum. Yah, itu butuh biaya. Dan
mamak tidak punya uang banyak. Jujur saja kami hidup hanya dari gaji mamak,
kamu sendiri tau dulu gaji seorang guru tidaklah besar. Bapak yang seorang
tukang kayu tidak bisa diharapkan. Penghasilannya hanya kadang-kadang dia bagi,
dia bahkan lebih sering menghabiskannya untuk judi. Dan inilah yang kami doakan
dari dulu agar bapak bisa berubah, dan puji Tuhan sekarang bapak gak berjudi
lagi, dan sekarang kami berdoa agar dia tidak merokok lagi. Aku harap kamu mau
ikut mendoakannya :) .
Mungkin mengenai keluargaku cukup itu
saja. hehehe.. Oh ya, Aku lupa awal pertama kita jumpa. Awal kita berjabat
tangan dan saling mengucapkan nama. Mungkin saat itu aku tidak terpesona dengan
kegantenganmu hehhe. Maaf aku tidak merekam saat itu di otakku. Wajarlah, aku
juga warga baru di kota ini saat itu, yang berusaha untuk mengenal satu persatu
penduduk kota ini. Sekarang aku berharap bisa kembali ke saat itu, saat pertama
kali kita bertemu hehheh.
Aku kagum melihatmu, kehidupanmu
begitu rohani. Saat mendengar cerita darimu, aku bisa membayangkannya, kamu
patuh kepada orang tua, penuh percaya diri, selalu mengandalkan Tuhan, dan aku
rasa kamu sempurna, hehehe. Kekurangan yang aku lihat cuma satu, kalo ngirim
sms atau buat status dan comment di Fb sering salah huruf hheheh... tidak
apa-apa, itu menjadi ciri khasmu. Aku perlu belajar banyak darimu. Aku
menikmati setiap ceritamu, mengharukan dan pantas untuk ditiru. Aku yakin
banyak wanita yang tergila-gila padamu hhahah, dan berbahagialah wanita yang
nantinya akan menjadi istrimu karna dia mendapatkan pria yang suka bekerja
keras dan tidak mudah putus asa. Jangan pernah berubah ya.
Baru kali ini aku berteman dengan
seorang pria dengan akrab tanpa ada niatnya. Dari dulu aku berteman akrab
dengan seorang pria pasti karna ingin curhat mengenai cintanya, mengenai gadis
yang disukainya. Dari dulu aku sudah menjadi pendengar bagi orang-orang yang
sedang jatuh cinta. Mereka suka menceritakan siapa gadis yang mereka sukai,
bercerita tentang suka duka mereka dalam berpacaran, sampai mereka putus aku
tetaplah jadi pendengar setia mereka. Tapi denganmu aku merasa aneh, baru kali
ini aku dekat dengan seorang pria tanpa adanya sesi curhat hahhaha... Atau kamu
sedang menyukai seorang gadis? kamu bisa menceritakannya padaku, hehhe.. Memang
belum tentu aku bisa kasih saran, yah paling tidak telingaku siap mendengar
curhatmu hehheh.
Oh ya, menurutku kamu itu seperti
malaikat. Suka membantu tanpa mengharap imbalan, suka menasehati, suka perhatian,
suka membangunkan, suka mengajari, pokoknya
suka yang baik-baik deh. heheh.. Atau kamu memang malaikat? Hayo ngaku.. Kamu
menyembunyikan sayapmu ya? hahhaha
Hei, aku belum pernah mendengar
tentang kisah cintamu. Mulai dari cinta monyet dari masa-masa sekolah sampai
cintamu yang sekarang. Aku penasaran hehehhe.. Kalo soal kisah cintaku yah
biasa-biasa saja. Aku mulai berpacaran mulai dari tamat SMA. Aku berpacaran
dengan seorang muslim, dan dia adalah teman SMPku dulu. Hanya sebentar, 2
minggu langsung putus. Yang kedua aku berpacaran dengan orang yang tidak aku
kenal, kenalnya hanya lewat telepon karena dikenalkan oleh saudara. Yang ketiga
dan keempat sama saja semua lewat telepon. Aku tidak merasakan pacaran yang
sesungguhnya hahha... Dan yang kelima yang baru putus kemarin. Dan baru kali
ini aku merasakan putus cinta yang sebenarnya, heheh. Doakan agar aku tidak
salah pilih ya.. hehhe...
Sebenarnya masih banyak yang ingin
aku sampaikan, tapi aku sudah berjanji akan memberikannya hari ini. Kapan-kapan
dilanjutkan lagi isinya. Karena hari ini sepertinya tidak sempat lagi, dan
waktu sudah menunjukkan pukul 02.30 pagi. Waktunya untuk tidur hehheh, dan aku
rasa kamu sudah menikmati tidurmu dengan sejuta mimpi di dalamnya. Ok deh,
Selamat pagi dan selamat bermimpi, Tuhan Yesus memberkati :)
Curup, 12 Mei 2014
Salam hangat,
Elisabet Hasibuan